Kabarinesia.com – Saat ini tak sedikit dari trader yang kesulitan menerapkan pengelolaan manajemen risiko dan modal yang mereka tetapkan.
Para trader perlu menerapkan manajemen risiko agar aktivitas trading bisa berjalan sukses. Namun masih banyak yang belum mengetahui bagaimana cara mengaturnya.
Maka dari itu, yuk simak lma tips mudah untuk mengaplikasikan manajemen risiko trading, baik itu trading forex, komoditas, maupun indeks.
Baca Juga:
- 10 Aplikasi Jual Beli Saham Online Trading Terbaik 2022
- Link Baca Boruto Chapter 69 Sub Indonesia Mangaplus Terbaru
1. Tentukan risiko maksimum dan modal awal
Banyak trader yang saat ini sudah memiliki strategi trading yang baik, namun transaksinya masih mengalami kerugian. Biasanya, hal ini terjadi karena trader tersebut mengelola uangnya buruk.
Trader harus menentukan setiap jumlah modal yang akan dikeluarkan dalam setiap kesempatan trading. Dan sebaiknya untk trader pemula menerapkan risiko maksimum tidak melebihi 2% dari total modal.
Misalnya, seorang trader pemula memulai trading dengan modal awal $10.000, maka kerugian maksimum rata-rata per transaksi sebesar dua persen dari modalnya, yakni $200.
Dengan hitungan 1 lot per transaksi, maka itu berarti 20 poin pada instrumen forex, $2 dalam produk emas (XAU) atau sekitar 40 poin pada indeks Nikkei.
Nah, jika trader menemukan bahwa pasar atau sistem trading hanya akan bekerja baik dengan jumlah risiko atau stop loss yang lebih besar, maka sebaiknya tingkatkan modal awal yang didepositkan.
2. Terapkan risiko maksimum per hari
Berikutnya dengan menerapkan risiko maksimum sebagai maksimum kerugian per hari, berarti seorang trader hanya boleh rugi satu kali saja dalam sehari.
Jika transaksi pertama menghasilkan keuntungan dan yang kedua menghasilkan kerugian senilai 2% dari keseluruhan ekuiti, maka sebaiknya berhenti pada transaksi kedua. Lanjutkan trading keesokan harinya.
3. Satu posisi dalam satu kesempatan
Dengan membuka satu posisi pada saat tertentu dalam trading, trader akan lebih mampu fokus pada pengelolaan risiko. Trader juga bisa membuka satu posisi baru lagi setelah berhasil melikuidasi posisi pertama dengan keuntungan tertentu.
Hal ini berlaku untuk posisi kedua, ketiga, dan seterusnya. Seorang trader bisa membuka posisi ketiga (pada instrumen apapun) jika telah berhasil mengantongi keuntungan riil dari posisi kedua.
4. Tentukan jumlah transaksi (lot/ lembar saham)
Metode ini merupakan kombinasi penerapan manajemen risiko dan modal berdasarkan potensi pergerakan harga. Artinya, jumlah lot yang digunakan dalam setiap transaksi dihitung berdasarkan level stop loss dan disesuaikan dengan risiko maksimum (2%).
Melalui perhitungan ini, maka trader dengan modal awal $10,000 tadi hanya dapat mengambil posisi dengan kontrak reguler sebanyak 1 lot.
5. Hanya mengambil posisi dengan reward 2 kali lebih tinggi berbanding risiko
Peluang untuk masuk posisi sangat banyak, terutama dengan ketersediaan informasi di berbagai media. Sebaiknya, seorang trader hanya memilih peluang dengan rasio risiko dan imbal hasil paling sedikit 1:2 atau lebih tinggi dari itu.
Sebagai catatan, aplikasikan manajemen risiko ini dengan disiplin dalam sistem trading yang kamu miliki agar mencapai kesuksesan. Selain itu, pemilihan broker yang tepat juga akan membantu memaksimalkan keuntungan dalam trading.
Itulah tips mudah manajemen risiko agar trading aman dan sukses sebagaimana yang dilansir dari Kontan.co.id, semoga artikel ini bisa membantu dan bermanfaat.